Widget edited by super-bee

Sunday, December 19, 2010

Sepeda mahal berguna atau tidak?

Sumber : http://bit.ly/gmjkpb
Selasa, 14 Desember 2010 10:57 WIB | Iptek | Sains | Dibaca 566 kali
ANTARA News

Dokter Jeremy Groves dalam studinya yang dimuat British Medical Journal, mendapati bahwa sepeda mahal ternyata tidak bisa mengalahkan kemampuan sepeda yang lebih berat dan lebih tua.Groves, dokter anestesi di Chesterfield, Inggris, hampir setiap hari mengendarai sepeda ke tempat kerjanya. Dia punya dua sepeda; satu seberat 13,5 kg yang dibeli seharga 50 pound (sekitar Rp800 ribu) dan sepeda rangka karbon seharga seribu pound (sekitar Rp16 juta) yang beratnya 9,5 kg.
Awalnya Groves membeli sepeda baru karena menyangka dia akan tiba di tempat kerja lebih cepat karena sepedanya lebih ringan. Ternyata, setelah enam bulan pengukuran secara random, dia menyadari hal itu tak terjadi.
"Sepeda baruku terlihat indah tapi mungkin tak nyaman. Aku tak melihat penurunan dramatis dari waktu tempuhku, begitu juga komputer yang kupasang di sepeda, tak mencatat perubahan besar waktu tempuh. "
"Pada suatu pagi yang cerah, saya bersepeda 43 menit ke tempat kerja, dan itu adalah waktu tercepat. Sepeda lama sudah berdebu di garasi, besoknya saya gunakan sepeda lama itu. Ternyata bisa sampai ke tujuan dalam 44 menit. Kupikir, apakah perbedaan satu menit itu harganya sampai 950 pound? atau cuma kebetulan?," kata Groves.

Saat melakukan penelitian itu, Groves menggunakan komputer pengukur waktu dan jarak yang dipasang di sepeda serta satu koin yang dilempar untuk menentukan sepeda mana yang hari itu akan dia pakai ke tempat kerja. Penelitian berjalan selama enam bulan.
Jarak yang dia tempuh dari rumah ke kantor adalah 43,5 km. Berdasarkan data yang dia kumpulkan, selisih rata-rata waktu tempuh antara sepeda lama dan baru cuma 30 detik. Top speed 36 mil per jam adalah sama untuk dua sepeda tersebut.
"Berdasarkan temuan ini, jadi kenapa kita beli sepeda 'performances' ?," tanya dia

"Membeli sepeda karbon membuat perasaan kita enak, meskipun sepedanya kurang nyaman dikendarai. Saya masih pakai sepeda baru itu karena kelihatannya remnya lebih bagus."
"Yang mana yang paling enak dikendarai? menurut saya yang sepeda baja. Lebih cepat, lebih nyaman, harganya lebih ringan di kantong dan punya 'karakter'," kata Groves.

"Kalau sepeda karbonku dicuri akankah saya membelinya lagi? sepertinya tidak. Lebih baik uangnya saya gunakan untuk lampu dan baju sepeda yang lebih bagus."
Kesimpulan Groves adalah "30 persen pengurangan berat sepeda tak berarti mengurangi waktu tempuh dari jarak 43,5 km. Sepeda ringan dan baru mungkin menarik untuk dilirik. Tapi, jika digunakan untuk pergi-pulang kerja, lebih bermanfaat jika berat badan penggunanya yang dikurangi daripada membeli sepeda yang lebih ringan." (A038/A038/BRT) COPYRIGHT © 2010
Comments
6 Comments

6 comments:

  1. Kalau saya prinsipnya lebih mementingkan fungsionalitas dari suatu barang (sepeda).
    Bayangkan sepeda seharga puluhan juta tp cuman dipakai sebulan bisa di hitung dengan jari tangan, apa itu namanya gak buang2 duit percuman.
    Percaya sih kalo mampu beli, cuman lebih baik menabung buat di akhirat (dikasih kepada yg lebih membutuhkan) daripada cuman mencari wah.....heheheh......
    Makanya saya lebih memilih sepeda lipat yg murah tp setiap hari saya pakai dan bahkan tiap weekend saya pakai buat mudik ke kampung via kereta api.

    Ijin copas ide dan inspirasi tulisannya bro.....
    keep gowes......ting..ting....ting....

    ReplyDelete
  2. setujuuuuuu ...... jangan lupa kalo selinya sdh jelek dan ganti baru, yg jelek diberikan ya kpd yg lebih membutuhkan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau saya hobi nyari frame brandit jadul bekas di pengepul besi tua, trus di upgrade buat dipake ngantor...
      walau biayanya jadi sami mawon sama kalau beli baru, yang penting puas dan tau seluk beluk sepeda yang kita pake luar dalem...

      Delete
    2. Dulu wktu sy tinggal didaerah BSD-Serpong-Tangerang masih sering dapet, ada yg 30rb ada yg 120rb sepeda lengkap full set shimano, msh ada yg sampai skrng blm sempat dikerjakan.
      Skrng didaerah jateng susah. Luar dalam tahu, ah yg bener aja?
      Tapi hati2 krn kita tdk pernah tahu bagian dalam pipa kerangkanya siapa tahu keropos, cara ngeceknya adalah dipukul pake besi kalo masih "ting-ting" berarti bagus.

      Delete
  3. betul nih om!!
    banyakan org beli cuma buat nampilin image bagus di dpn org tp ngga bener2 punya smgt gowes....
    yang paling penting tu kata2 "lebih bermanfaat jika berat badan penggunanya yang dikurangi daripada membeli sepeda yang lebih ringan." sangat setuju dgn pendapat ini....

    ReplyDelete
  4. 4 sepeda yg ada sekarang, masih ting-ting semua dok, he he he, paling mahal pas dikiloin cuma 50rb, lumayanlah buat bike to work...

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.